Rabu, 23 Maret 2011

Hitam menjadi Pink (2)

Petandingan itu telah sampai pada semifinal  juga. Berarti tugas si Hitam sudah hampir selesai untuk event ini. Gembira juga sieh karena bakal punya banyak waktu buat liburan dan menyenangkan diri di akhir pekan.
Kali ini si Hitam duduk dengan teman yang satu bagian dengannya dan mencoba menyaksikan pertandingan futsal laga semifinal.
"Weits, keren juga permainannya.. sumpah seru habis" celetuk Hitam tiba-tiba
"Iya, kalo kaya gini maennya sih seneng yang nonton" Sahut temannya
"Ini pemain baru, anak keluaran training kemaren ya?, Seingatku yang ikut training hanya 2 orang yang lain itu pasti masih belum ikut training ya?"
" 3 kali, yang di depan satu, di tengah 1 n kipernya tuh juag pernah ikut"
"Lha, yang ditengah itu masak iya ikut training? aku ga pernah lihat tuh, aku kan juga ikut ngisi acara"
"Dia itu udah ikut traning non"
"Masak sih?? enggak ah"
"Heh, kok ngeyel sih, penyakit tu g ilang. Aku kan ngisi acara lebih banyak dan banyak tatap muka langsung. Coba lihat hasil dokumentasi acara itu kalo kamu g percaya"
"Aku tetep g percaya, aku lho g pernah lihat sebelumya" Pendapatnya tetep kekeuh.

Sampai dirumah, langsung menuju laptop dan membuka semua file dokumentasi acara training. Folder yang begitu banyakpun tak menyurutkan niatnya untuk membuktikan bahwa perkataannya benar. Dibukalah satu-satu foto tersebut dan diamati.
Udah jelas beneran aku khan, aku lho inget semua yang ikut training. Lelaki itu memang belum ikut training. Sayang banget belum ikut training padahal sepertinya punya potensi oke.  Celotehnya berheti sampe pada satu foto.
Oh god, beneran kata temenku bahwa dia ikut training. Ngapain dia nyempil-nyempil gini. Halo..!!! kemana aja aku ga sadar ada lelaki ini di acara training.  Sekejap langsung tersadar,
Apa-apan sih aku nih, ngapain juga sampe segitunya buktiin. 

Final pun digelar dengan pertandingan yang seru. Tim para lelaki training itupun memperoleh posisi juara utama. Tanpa sadar sifat usil Hitam keluar
"Selamat ya" Sambil menyalami para pemain itu.
"Makasih" Jawab salah satu pemain
"Ga yang bagian sini juga? " Celetuk salah satu pemain lain dengan menyodorkan pipinya
"Halah, itu sih emang pengen" Jawab Hitam sambil nyengir
sampai akhirnya pada lelaki bersepatu kuning itu
"Selamat ya" Hitam menyalami
Tangan dijabat dan dibalas senyum oleh lelaki bersepatu kuning itu.

Si Hitam terdiam
udah gitu doank?? ga ngomong apa-apa. Hais.. pelit kata-kata amat nih orang.

BERSAMBUNG

Hitam menjadi Pink

Ini kisah Hitam menjadi Pink ....

Suatu saat si hitam bekerja sebagai reporter sebuah event olahraga. Sebenarnya dia bukan meliput sieh, cuma bagian jeprat jepret aja. Ditengah usahanya dalam menyembuhkan hatinya yang telah remuk. Dia tetep tersenyum di dpn teman-temannya. Hari itu event yang dia liput adalah futsal. Yeah, sebenarnya dia lebih suka menjadi penonton ketimbang panas keliling lapangan untuk mengambil gambar dan adegan para pemainya.

Panas itu semakin membulatkan tekatnya untuk mengambil foto dari sisi sebelah utara lapangan saja. Setelah melihat hasil jepretannya, si Hitam sadar dan bosan melihat sudut pengambilan gambar yang itu-itu saja. Dia memutuskan untuk pindah ke sisi timur lapangan. Setelah beberapa saat sampai dibagian timur sudut sebelah selatan. si Hitam merasa yakin akan sudut yang diambilnya. Tangannya sudah siap mengangakat kamera dan mengambil gambar, sebelum sampai pada hitungan ke 3 terdengar
"Hei, fotoin aku donk" teriak lelaki di lapangan futsal itu.
Sejenak si Hitam terdiam dan berpikir, ini orang kok sempet-sempetnya minta foto padahal lagi tanding.
"Sini aku foto, ayo silahkan ambil pose" Teriak balik si Hitam pada pemain futsal itu dengan mengangakat kamera. Namun, pemain futsal itu malah tersenyum malu dan balik teriak "Ga, deh. Ga jadi"
Nah lho, ni orang maunya apaan lagi. Tadi nantang foto sekarang siap di foto malah kagak mau gara-gara malu. 
"Ayo gak apa-apa kok" Teriak si Hitam lagi
"Ga, ah. Ga jadi" Teriak pemain futsal itu sambil tersenyum dan balik lagi ke permainannya.
Dasar orang aneh.  si Hitam melanjutkan tugasnya.

Dalam perjalannya kembali ke tempat duduknnya dia berpikir.Siapa ya lelaki itu tadi, sepertinya dia g pernah lihat wajah itu sebelumnya di tempat ini. Mungkin emang dia ga pernah ikut rangkaian acara sebelumnya pada event ini. Tapi ngapain aku mikirin tuh orang. Oh, ya suaranya.., manis banget. Haish.. apa-apaan ini.

 
BERSAMBUNG

Sabtu, 19 Maret 2011

LONELY

Tetep setia dengan kata "im single n very happy"  itu hanya sebagian dari kejujuran yang ditutupi aja. Mungkin aku belum terlalu banyak bersyukur atas apa yang aku miliki sekarang. Terkadang orang memandang apa yang ada di aku adalah BAIK, ya silahkan saja berkata begitu toh tak ada aturan ataupun undang-undang yang menghukum JUDGE THE PERSON BY THE COVER. Selama ini khan cuma himbauan aja.

Aku ini orang yang paling susah mengutarakan apa mauku. Ga tahu gimana asalnya nih penyakit sampe akhirnya aku hidup bagaikan bertopeng senyum mulu. Orang berpikir, "Apa lagi yg kau cari dalam hidupmu.Yeah hidupmu sempurna". Itulah asal mula dimana akhirnya egoku mendominasi dengan catatan dikasihani orang laen sama dengan menjatuhkan harga diriku. Hah, pikiran yang tepat. Dengan selalu tertawa, teriak, dan bercerita dengan konyol meski itu sebenarnya cerita sedih. Hanya karena tak mau diaksihani orang lain. Membodohkan diri sendiri setelah sadar kesalahanku sebelum orang lain mengatakan itu. Aku tak mengerti sudut pandang dan dunia apa yang kubangun saat ini. Sepertinya telah membentuk benteng yang kuat.

Aku tak meminta bantuan orang lain selama aku bisa dan aku harus bisa semua hal agar aku bisa survive sendiri. Tapi kenyataannya adalah aku manusia biasa dan batas kemampuanku juga sudah habis. Akhirnya aku perlu orang lain juga. Orang lain yang benar-benar orang lain. Bukan sodara maksudku. Tapi tiap kali hatiku ingin meminta tolong maka tiap kali itu pula egoku selalu tak membiarkan dan akhirnya memilih jalan yang bisa menyiksa diriku.

Hal yang paling aku takutkan dalam dunia ini adalah kesendirian. SENDIRI.. rasanya seperti terbunuh pelan-pelan. Cuma berteman dengan benda-benda mati. TV, Laptop, VCD, MP3. Bosan aku sendiri, bosan sangat. Seperti lahir sendiri di dunia ini. Mungkin bagi beberapa orang aku terlalu berlebihan, tak masalah dengan argumennya itu. Pasti yang ada dibenak kalian adalah "TEMAN". Oke aku punya teman, banyak malahan, apa kalian pernah berpikir bahwa teman juga punya kehidupan sendiri. Teman-teman ku punya hal-hal lain yang lebih prioritas dibanding ngurusin kecengenganku dan itu adalah hal wajar. Pikiran lain adalah "SODARA", fine aku berstatus anak tunggal. Ayah dan Ibuku yang selalu ada untukku. Tapi apa mungkin aku bercerita semua hal kepada beliau dimana akhirnya kekhawatiran berlebihan dan akan membebani pikiran mereka. Aku menangis saja ibuku sudah ikut pusing. Aku belum di jemput sampe jam 9 malam aja udah panik ibuku sampe stress bolak balik ke kamar mandi, padahal yang jemput ayahku sendiri. Apakah aku akan tega membuat mereka seperti itu.


PENGAKUANKU ::
1. Aku iri dengan kalian yang memiliki kakak dan adik. Kalian ada yang melindungi dan mengajari hal-hal laen serta paling tidak punya orang yang sealiran sudut pandang. Aku harus belajar semuanya sendiri, melindungi diriku sendiri, menjaga diriku sendiri bahkan apapun aku harus belajar sendiri. Tak ada pengarah seperti kalau mempunyai kakak.

2. Aku iri pada kalian yang mempunyai teman spesial, setidaknya kalian ada tempat untuk berbagi. Pernahkah kalian berpkir suatu ketika kalian sakit dan hanya ada dirimu di tempat itu. Rasanya pengen berteriak, tapi tak ada yang menolong. Bahkan untuk sekedar ke kamar mandi atau beli makan harus dilakukan sendiri padahal itu begitu menyakitkan. Aku pernah. Maka bersyukurlah.  Aku berteman dengan Blog, Note dan semacamnya untuk berbagi dan di cap orang yang ember karena menceritakan hal-hal g penting untuk orang lain.